Sabtu, 18 Januari 2020

NASIONALISME

Assalamu'alaikum Warohmatullahi Wa Barokatuhu.

Alhamdulillah, segala puji bagi Allah, Sang Penguasa Alam semesta dengan segala isinya.

Sebelum berbicara tentang nasionalisme, pertama, mari kita panjatkan puja dan puji syukur kita ke hadirat Allah SWT, Tuhan semesta alam Yang telah memberikan anugrah nan agung berupa tanah air, bangsa dan negara yang begitu beraneka ragam kekayaannya.
Ada kekayaan alam dengan segala jenisnya, mulai dari bahan tambang, iklim yang ramah, tanah yang subur, flora dan fauna yang unik, keindahan alam lautan, danau, sungai, hutan, gunung, lembah, ngarai, karang, hingga bentang budaya atau kekayaan buatan putra-putra bangsa yang berrupa karya seni. Ada seni bangunan, seni musik, tari, lukis, batik, busana dan upacara-upacara adat di berbagai wilayah yang beraneka ragam.

Itu semua tak akan muat jika dituliskan di halaman ini, namun selalu akan kurang jika kita simpan di hati sanubari kita masing-masing, jika hati kita seluas 7 samudera.

Kedua, sebelum kita lanjutkan, coba mari renungkan sebentar, selama ini apa saja yang telah kita perbuat dan berikan pada tanah air kita, setelah kita dapatkan apa yang kita butuhkan dalam hidup kita sebagai bentuk rasa syukur kita kepada Allah, sebagai bentuk terima kasih kita pada tanah air, bangsa dan negara. Sudah cukupkah pemberian kita dibanding kemanfaatan yang kita ambil ? Setimpalkah balasan yang kita berikan atas nikmat yang kita terima ?
Dapatkah kita berikan  jawaban  yang sekiranya bisa mewakili jawaban dari semua pertanyaan itu ?

Selanjutnya mari kita mulai bicara nasionalisme. Semoga saja setelah ini kita semua bisa menjawabnya, dan yang lebih penting adalah bisa mwngamalkan jawaban kita masing-masing.

Nasional, ini kata dalam bahasa Indonesia yang diserap dari Bahasa Inggris, Nation, yang artinya negara atau bangsa.

1 komentar:

  1. Maaf, baru ingat lagi bahwa ada tulisan yang belum selesai. Insya Allah akan diselesaikan jika sudah ada kesempatan.

    BalasHapus

Silakan berkomentar dengan bijak untuk kebajikan kita.

TITIK NADIR KUALITAS PENDIDIKAN (?)

Tingginya anggaran pendidikan yang tidak diikuti dengan peningkatan indeks pembangunan manusia adalah antitesis atas politik anggaran sebaga...